Jumat, 15 Juni 2012

PERTIWIKU INDONESIA


PERTIWIKU INDONESIA



 Lautan Indonesia

Hamparan sawah Indonesia

Menyongsong semangat dengan riang tawa. Belaian mesra ibu tak dapat dibendung lagi kehatangannya. Damai semakin kuat ketika hamparan sang biru berpadu dengan asri kehijauan. Oh…. Indahnya Indonesia.
Ribuan pulau yang terbentang luas dihamparan zamrud katulistiwa, luas lautan menyelimuti pertiwi, beragam suku, budaya, dan bahasa kandungan alam tanah nusantara. Rakyat yang tentram saling berbagi kasih dan cinta menjadi citra tersendiri bagi sang pertiwi

Permainan tradisional “petak umpet

Kerinduan akan ketentraman ibu pertiwi kini semakin sirna. Jati diri yang sejak dulu dibanggakan kini mulai terkikis rasa ambisi. Budaya yang dulu dielu-elukan kini hilang tertelan jaman. Apakah bumi ini telah kehilangan jati dirinya??? Kemanakah perginya kebanggaan itu???


Tari Saman Khas Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam



 “Riuh nyanyian bocah tak beralaskan kaki”
“Berpijak kokoh bermain dengan simpanan sejati”
“Tertanam indah dalam lubuk hati”
“Oh….bahagiaku dengan warisan pertiwi..”
“Tawa ku lepas dengan menatap kedepan dunia”
“Sederhanaku adalah kenyamanan dalam rotasi siang dan malam”
“Kebersamaan yang dibalut kehangatan takan pernah tergantikan”
“Meskipun badai telah menggeser sebuah cirri khas asuhan garuda”

“Bangga ku akan sebuah tarian dibawah deras hujan”
“Takan hilang dari pandangan mata para lansia dari gubuknya”
“AKU CINTA DENGAN KEINDAHAN”
“Keindahan yang takan pernah bisa tergantikan”

“Sepi mengiring mati. Takala ibu kota tak lagi mencintai”
“Pudar harta sang pertiwi yang dulu selalu dibanggakan”
“Tak ingin memungkiri, tapi jaman semakin memenjara!!!”
“Tak ingin berkhianat karena harta bumi masih ada dalam hati”

“Kerapuhan cahaya, mematikan metamorfosis kehidupan”
“Tidakah dapat bertahan, walau hanya 1 noktah hiburan?”
“Hiburan yang kini sudah tidak lagi manis untuk disantap”
“Kuku-kuku rayap kini sudah menghias indah, disisa tanah budaya”
“Kekerasan menghantam lebur warisan ibu tercinta”
“Namun, dengan CINTA kita mampu pertahankan warisan leluhur tercinta INDONESIA”


Permainan Tradisional “Balap Karung”


Wayang Kulit

Putra bangsa pemegang mahkota negara, putri pertiwi asuhan kasih negeri. Budaya pemegang jati diri. Ada Batak, Jawa, Sunda, Bali, Madura, dan lainnya keseharian yang menyenangkan dengan tingkah lincah anak-anak memainkan tarian dan permainan yang banyak akan syarat makna kehidupan. Arti tersyirat yang banyak orang tak mengerti karena turun lampau banyak generasi. Negara ini akan berkembang untuk rakyat yang memandang budaya bunda tersayang. Tak harus melengos dari budaya sebrang, hanya memilah untuk tak menghilangkan hakikat budaya NEGARA GARUDA.






Disampaikan pada acara Diploma Award 27 Mei 2012 oleh Rinda Anggunsari, Nur Maulidar, dan Alfan Nasrul Mubarok.
Karya : Rinda Anggunsari dan Nur Maulidar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar